Akademi Kebidanan Dewi Sartika Bandung

About

Selasa, 23 Februari 2016

On 19.21 by Unknown in    No comments
TUGAS MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
“Pemantauan Perkembangan Normal Kehamilan dan Gravidogram”







Dosen Pengampu:
Indrayani, M.Keb





Disusun oleh :
Putri Nurul Alya                               (14241010)






PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN DEWI SARTIKA BANDUNG

2015





Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridhonya-lah saya dapat menyelesaikan tugas ini. Bagi saya dengan terselesaikannya tugas ini memberi arti tersendiri yang begitu berharga. Bukan hanya karena untuk memenuhi salah satu syarat untuk tugas Mata Kuliah “Asuhan Kebidanan Kehamilan” saja tetapi bagi saya tugas ini yang membuat pengetahuan tentang membuat makalah saya bertambah.
Pada kesempatan kali ini dengan penuh rasa segala kerendahan hati, saya mengucapkan terimakasih atas segala bantuan, dorongan, motivasi, dan bimbingan yang telah diberikan kepada saya selama menyusun makalah ini sampai dengan selesai, yaitu kepada:
1.      Yth. Hj. Fudji Astuti, S.ST, selaku Direktur Akademi Kebidanan Dewi Sartika Bandung.
2.      Yth. Indrayani, M.Keb selaku dosen Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.
3.      Kepada orangtua saya yang telah memberikan dorongan baik secara materil dan non materil.
4.      Kepada teman-teman satu perjuangan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Saya mengakui bahwa terdapat kekurangan oleh karena itu, demi perbaikan makalah ini, saya akan menerima segala kritikan dan saran dari semua pihak. Saya pun meminta maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan terutama dalam pengetikan karena manusia tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah penciptanya. Atas segala perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 14 Februari 2015
Penulis,

DAFTAR ISI






PENDAHULUAN

Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal adalah dengan cara menganjurkan pada calon ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara teratur sehingga data-data yang diperoleh dapat dituliskan dalam buku  KIA yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Dengan memantau grafik kehamilan (gravidogram) sesuai petunjuk yang tertera dalam buku KIA maka dapat diketahui bila tinggi puncak rahim berada di luar garis hijau. Bila hal itu terjadi, maka harus segera dirujuk ke dokter ahli terdekat untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut sehingga dapat mencegah lebih awal adanya kelainan akibat pertumbuhan janin sebelum kehamilan 34 minggu.1
Pertumbuhan janin adalah perhatian yang paling berubah dari setiap dokter kandungan yang tepat melalui kehamilan. Tapi ini mengejutkan bahwa bahkan di era teknologi digital yang usaha untuk membagikan nomor bahkan warna dan nuansa dokter kandungan pada pasien dalam praktek masih terus menebak pertumbuhan janin pasien mereka dalam kaitannya dengan lama ada usia, diketahui variabel, yang utama pada perut ibu yaitu batas atas simfisis, umbilikus dan xiphisterum sebuah metode yang telah dihapus bentuk buku kebidanan modern seperti William Obstetri.2

Adapun beberapa rumusan masalah yang saya temui dalam pembahasan ini yaitu sebagai berikut:
1)      Bagaimana Perkembangan Normal Kehamilan?
2)      Bagaimana Gravidogram?
(1)   Pengertian Gravidogram?
(2)   Tujuan Penggunaan Gravidogram?
(3)   Komponen Yang Diperlukan Untuk Gravidogram?
(4)   Cara Penggunaan Gravidogram?
(5)   Tindak Lanjut Penggunaan Gravidogram?

Adapun beberapa tujuan penulisan yang saya temui dalam pembahasan ini yaitu sebagai berikut:
1)      Mampu mengetahui Perkembangan Normal Kehamilan.
2)      Mampu mengetahui Gravidogram.
(1)   Mampu mengetahui Pengertian Gravidogram.
(2)   Mampu mengetahui Tujuan Penggunaan Gravidogram.
(3)   Mampu mengetahui Komponen Yang Diperlukan Untuk Gravidogram.
(4)   Mampu mengetahui Cara Penggunaan Gravidogram.
(5)   Mampu mengetahui Tindak Lanjut Penggunaan Gravidogram.


KAJIAN PUSTAKA

Janin, tali pusat dan membrane amnion berkembang dari masa sel dalam blastokist. Sel-sel pada massa sel dalam berkumpul di salah satu ujung blastokist dan membentuk dua lapisan yang berbeda, yaitu ectoderm dan endoderm. Di antara kedua lapisan ini terbentuk lapisan ketiga, mesoderm.3
Adapun beberapa pperubahan dari mulai ovum sampai berubah menjadi janin mature yaitu:3
1)      Ovum
Kehamilan 5 minggu (usia kehamilan setelah MHNA): Kantong lengkap dengan diameter 1 cm yang terbungkus oleh vili korialis, ciri-ciri khas manusia belum ditemukan.
2)      Embrio
(1)   Kehamilan 6 minggu: Kantong-berdiameter 2,3 cm, berat 1 gram, kepala membesar, terbentuk tonjolan lengan dan tungkai, jantung primitif mulai berfungsi, dengut jantung terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam bentuk yang primitif, terbentuk hubungan antar-pembuluh darah dalam korion dan antar-pembuluh yang sudah tumbuh dengan body stalk.
(2)   Kehamilan 10 minggu: Panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat, membrane anus pecah, tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat bentuk manusia.
3)      Janin (fetus)
(1)   Kehamilan 12 minggu: Panjang janin 8 cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari kaki, mata dan telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum dan palatum telah menyatu, kelenjar endokrin dan sistem saraf (respon refleks) mulai berfungsi.
(2)   Kehamilan 16 minggu: Panjang janin 16 cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah dikenali, kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung terdengar jelas, gerakan janin teraba.
4)      Mature
(1)   Kehamilan 20 minggu: Panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, lanugo (bulu-bulu halus) pada badan, alis mata, janin kini secara hukum sudah dianggap variabel.
(2)   Kehamilan 24 minggu: Panjang janin 30 cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak terkumpul, perkembangan otak berlanjut.
(3)   Kehamilan 28 minggu: Panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, kulit keriput, lemak terkumpul, perkembangan otak berlanjut.
(4)   Kehamilan 32 minggu: Panjang janin 42 cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah, keriput.
(5)   Kehamilan 36 minggu: Panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai ujung jari tangan.
(6)   Kehamilan 40 minggu: Panjang janin 50 cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah terbungkkus jaringan lemak, kulit berwarna merah tidak keriput, semua oragan sudah berfungsi kecuali paru-paru.

Adapun beberapa perubahan setiap bulannya pada kehamilan yaitu sebagai berikut:4
1)      Bulan ketiga
Wajah terbentuk makin sempurna, letak organ-organ wajah sesuai dengan tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang terdesak kea rah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen. Mulai terdeteksi gerakan otot atau refleks gerak sederhana, namun belum sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir minggu ke-12, jenis kelamin fetus umumnya sudah dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan USG.
2)      Bulan ke 4-5
Tubuh janin memanjang dengan cepat, pertambahan berat badan mencapai 500 gram. Tumbuh rambut-rambut halus (lanugo), rambut kepala, alis, dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat dirasakan ibu.


3)      Bulan ke 6-7
Berat badan bertambah banyak, sampai dengan separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuk jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat, kardiovaskular, dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan di antara ketiganya belu dapat berkoordinasi dengan baik sehingga jika janin lahir pada periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.
4)      Bulan ke 8-9 (minggu ke 28-38/42)
Ciri utama perkembangan intrauterine trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus atau detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ. Satu ciri perkembangan akhir masa janin adalah perlambatan pertumbuhan kepala relative terhadap pertumbuhan badan. Pada awal bulan ketiga, ukuran kepala merupakan separuh ukuran bokong kepala bokong (crown-rump length/CRL). Akan tetapi, sejak awal bulan kelima, ukuran kepala relative berkurang sepertiga dari CRL, sampai pada saat lahir ukuran kepala hanya sepermpat dari CRL. Hal ini disebabkan pertumbuhan badan dan ekstremitas seiring penurunan pertumbuhan kepala.

Gravidogram merupakan perpanjangan dari metode cm. Dalam hal ini pengukuran cm diplot pada kertas grafik (tiap minggu/cm) memiliki kurva pertumbuhan normal untuk berbagai minggu kehamilan dan juga standar deviasi yang sudah tercetak di atasnya. Jelas, ini merupakan perbaikan atas pengukuran cm sederhana menambah kemampuan kebidanan yang dianjurkan untuk itu. Namun, ada kelemahan utama dari metode seperti prosedur ini rumit dan memakan waktu karena prosedur yang rumit dan memakan waktu karena melibatkan beberapa langkah seperti waktu mengukur fundus dengan pita cm, terus mendapatkan grafik gravidogram (tambahan sedikit stasioner yang mungkin tidak selalu mudah tersedia ditambah biaya tambahan untuk itu), hati-hati pengukuran pita pada lembar grafik ini dan kemudian akhirnya menafsirkan temuan apakah janin yang tepat untuk saat ini dari kertas 'tidak langsung'. Tidak banyak dokter kandungan mampu untuk melakukan semua ini dalam sibuk -pasien atau bahkan di sebuah klinik swasta. Tapi, tidak diragukan lagi ini adalah metode obyektif dan standar yang sangat baik. Sebenarnya, melihat secara kritis, 'Pertumbuhan tape' sama seperti Gravidogram tapi dalam bentuk kaset dan bukan dari selembar kertas, dan tanpa kelemahan dari metode standar Gravidogram. Minggu-tanda di rekaman itu adalah setara dengan garis tengah Gravidogram grafik, yaitu garis kurva pertumbuhan normal karena tanda ini telah ditarik bentuk rata-rata dari 100 pengukuran untuk setiap minggu seperti yang dijelaskan di atas. Ditambah 2 minggu dan minus 2 minggu dari setiap minggu-tanda yang harus diambil sebagai definisi standar untuk label janin sebagai 'signifikan' besar untuk tanggal dan kecil untuk tanggal masing-masing.2

Adapun beberapa tujuan yang harus diketahui pada saat akan menggunaan gravidogram yaitu:
1)      Suatu rekam grafik (normogram) untuk menilai pertumbuhan janin secara klinis.5
2)      Untuk membangun sebuah kurva referensi untuk wilayah Wharton jelly (WJ) pada kehamilan berisiko rendah 13-40 minggu dan untuk menilai hubungannya dengan perkiraan berat janin (EFW).6
3)      Janin adalah salah satu masalah yang paling umum dan kompleks dalam obstetri modern yang pubis-fundus (SF) pengukuran tinggi adalah tes non-invasif yang dapat membantu menentukan perempuan berisiko.7
4)      Tinggi SF dapat berfungsi sebagai indikator klinis bersama dengan temuan lain klinis, informasi tentang kondisi medis, dan riwayat obstetrik sebelumnya Namun, tinggi SF memiliki tingkat negatif palsu tinggi untuk Dokter harus memahami keterbatasan tes ini.7



Adapun beberapa komponen yang perlu diperhatikan pada saat akan menggunakan gravidogram yaitu:
1)      Pengukur tinggi fundus uteri
Pengukuran simfisis-fundus adalah tes skrining yang berguna; satu grafik dapat digunakan untuk populasi Kaukasia dan harus dimasukkan ke dalam layanan bersalin "kartu kerjasama". Pada tahun 1953 Rumbolz dan McGoogan 'menunjukkan asosiasi antara pertumbuhan berkurang dari fundus uteri dan intrauterine hambatan pertumbuhan. Beazley dan Underhill di 19.702 menunjukkan variasi yang luas dalam pasien tinggi fundus uteri di atas simfisis pubis (ketinggian fundus simfisis) dan mempertanyakan nilai pengukuran tersebut. Teknik ini, meskipun sederhana dan murah, tidak pernah diterima secara luas, dan ukuran uterus terus direkam dalam berbagai cara seperti sentimeter atau "mengukur jari" dari umbilikus atau xiphisternum, atau cukup setara dengan x minggu. Dalam dekade terakhir kesulitan mendiagnosa hambatan pertumbuhan dalam kandungan pada palpasi abdomen telah diakui. Dalam upaya untuk memfasilitasi diagnosis hambatan pertumbuhan dalam kandungan beberapa grafik dari pengukuran simfisis-fundus telah made.8
Pengukuran dilakukan dengan ringan menandai posisi fundus uteri, kemudian memegang seutas tali non-elastis kencang melawan perut dengan simpul terhadap batas atas simfisis pubis. String dipotong pada tanda pada kulit pasien, dan tanda ini kemudian dihapus sebelum pengamat berikutnya membuat ukurannya. Senar diberi label dan selanjutnya diukur ke milimeter terdekat. Semua string dari masing-masing sesi diukur oleh orang yang sama. Setiap pasien ditimbang dan diukur tinggi badannya. Ketebalan lipatan kulit diukur menggunakan kaliper John Bull (Indikator British Ltd), tepat di bawah sudut inferior skapula, dan ukuran menit tercatat adalah rata-rata dari dua ukuran  diambil secara vertikal dan dua horizontal diambil oleh pengamat yang sama.8

Gambar 2.2.3 Tinggi Fundus Uteri
Sumber: Calvert8

2)      Taksiran berat janin
Pada trimester kedua dan ketiga, pengukuran garis tengah biparietal (GBP), lingkar kepala (LK), lingkar perut (LP), dan panjang femur (PF) dapat digunakan untuk memperkirakan berat janin. Kombinasi pengukuran memberikan taksiran paling akurat. Perkiraan berat janin berdasarkan pengukuran GBP dan LP, perkiraan yang berdasarkan pada pengukuran LP dan PF.9
3)      Lingkar perut
Lingkar perut (LP) adalah parameter yang paling terpengaruh oleh pertumbuhan janin dan memiliki usia lebih lebar (+ 2,8 minggu). Suatu normogram yang memperlihatkan usia gestasi rata-rata yang berkaitan dengan masing-masing parameter.9
4)      Usia Kehamilan
Pada trimester pertama, pengukuran panjang kepala-bokong dapat digunakan secara akurat untuk menentukan usia gestasi hingga kisaran 3-5 hari. Normogram untuk usia gestasi berdasarkan panjang kepala-bokong. Antara 14 dan 26 minggu, garis tengah biparietal (GBP) dan panjang femur (PF) merupakan parameter yang paling akurat untuk memperkirakan usia gestasi. GBP memiliki variasi 7 hingga 10 hari, dan PF memiliki variasi 7 hingga 11 hari. Pada trimester ketiga, semua pengukuran menjadi kurang akurat untuk menaksir usia gestasi. Variasi pada pengukuran GBP dan PF meningkat menjadi +14 sampai 21 hari.9

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan menggunakan gravidogrma yaitu: 5
1)      Persiapan
Form status antenatal ibu yang memuat pemeriksaan:
1)      Karakteristik pasien
2)      Tinggi Fundus Uteri (TFU)
3)      Lingkaran perut
4)      Presentasi janin
5)      Bunyi Jantung Anak (BJA)
6)      Pemeriksaan penunjang: Laboratorium, Ultrasonografi (USG), dan kardiotokograf
2)      Penggunaan dan penilaian
(1)   Pengisian dilakukan setiap pasien datang untuk Ante-Natal Care (ANC)
(2)   Hari pertama haid terakhir harus jelas
(3)   Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan setelah kandung kencing dikosongkan
(4)   Ukuran TFU diukur dari puncak simfisis ke puncak fundus (S-F)
(5)   Nilai ada tidaknya gangguan pertumbuhan janin secara klinis dengan melihat tinggi (S-F) yang sesuai kehamilannya pada grafik


Gambar 2.2.4 Grafik Gravidogram
Sumber: google10


Gambar 2.2.4 Grafik Gravidogram
Sumber: google

Belizan et al melaporkan bahwa meramalkan berat badan janin melalui pengukuran TFU mempunyai sensitifitas sampai 86% (untuk berat badan lebih kecil dari normal) dan untuk berat badan normal sensitifitasnya sampai 90%. Hal ini didukung Ogunranti yang dalam penelitiannya menemukan bahwa pengukuran TFU dalam sentimeter yang dicantumkan dalam gravidogram dapat meramalkan kejadian bayi-bayi ‘small for date’ dan ‘large for date’. Mengenai syarat-syarat pemeriksaan yang berkaitan dengan pengisian gravidogram, masih cukup banyak bidan yang keliru menjawab pada pengukuran TFU yang dinyatakan dengan sentimeter. Hal ini mungkin disebabkan karena kebiasaan bidan mengukur TFU dengan hanya menggunakan parameter jari tangan. Dalam analisis gravidogram, terdapat cukup banyak kesalahan dalam menjawab pertanyaan mengenai ‘bila didapatkan ketidaksesuaian antara TFU dengan usia kehamilan pada pemeriksaan pertama kali pasti terdapat gangguang pertumbuhan janin.1





SIMPULAN DAN SARAN

Perkembangan normal kehamilan dimana perkembangan janin berkembang sebagaimana mestinya janin berkembang. Janin berkembang mulai dari konsepsi hingga terbentuklah janin didalam rahim wanita hasil dari pertemuan sel telur dan sel sperma.. Gravidogram berfungsi untuk menentukan TFU pada wanita hamil. Gravidogram sudah digunakan di RS Immanuel oleh para bidan yang bertugas disana. Masih banyak juga bidan yang belum mengetahui apa itu gravidogram.

3.2 Saran       
Gravidogram harus banyak dikembangkan kembali agar pada bidan mengetahui manfaat gravidogram ini. Gravidogram kurang dikatuhi oleh bidan. Adakan seminar atau pertemuan untuk membahas lebih lanjut apa itu gravidogram.

1.   Sastrawinata US. Pengetahuan dan sikap bidan di rumah sakit immanuel mengenai gravidogram menurut JICA. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
2.   Sinha J, Saxena N. New Delhi: JAYPEE; 2006. Available from: https://books.google.co.id/books?id=69_Qms0AmbgC&pg=PA138&dq=use+gravidogram&hl=id&sa=X&ei=g2DjVKj9OZeMuATfkoGoCg&ved=0CBwQ6AEwAA#v=onepage&q=use%20gravidogram&f=false.
3.   Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009. Available from: https://books.google.co.id/books?id=55OShlTLNCMC&pg=RA1-PT285&dq=perkembangan+fetus&hl=id&sa=X&ei=GXrjVPPRBYumuQST24LgDw&ved=0CDEQ6AEwBQ#v=onepage&q=perkembangan%20fetus&f=false
4.   Yulaikhah L. Kehamilan. Jakarta: EGC; 208. Available from: https://books.google.co.id/books?id=2_cGIfwdgtsC&pg=PA67&dq=perkembangan+janin+dan+antenatal&hl=id&sa=X&ei=xHfjVN3gCYHJuASMzoFg&ved=0CCYQ6AEwAg#v=onepage&q=perkembangan%20janin%20dan%20antenatal&f=false.
5.   Papendang FP. Gravidogram2012: Available from: http://www.scribd.com/doc/92666822/89612840-GRAVIDOGRAM#scribd.
6.   Barbieri C, Cecatti JG, Surita FG, Costa ML, Marussi EF, Costa JV. Area of Wharton’s jelly as an estimate of the thickness of the umbilical cord and its relationship with estimated fetal weight. Reproductive Health 2011.
7.   Pay ASD, Wiik J, Backe B, Jacobsson B, Strandell A, Klovning A. Symphysis-fundus height measurement to predict small-for-gestational-age status at birth: a systematic review. BMC Pregnancy and Childbirth 2015.
8.   Calvert JP, Crean EE, Newcombe RG, Pearson JF. Antenatal screening by measurement of symphysis-fundus height. BRITISH MEDICAL JOURNAL 1982;285
9.   Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, et al. Obstetri williams: panduan ringkas. Jakarta: EGC; 2003. Available from: https://books.google.co.id/books?id=mPwa0ARtMtIC&pg=PA110&dq=menentukan+ukuran+lingkar+perut+ibu+hamil&hl=id&sa=X&ei=bA3_VImCMJeGuATEqIGQBQ&ved=0CDYQ6AEwBg#v=onepage&q=menentukan%20ukuran%20lingkar%20perut%20ibu%20hamil&f=false.


0 komentar:

Posting Komentar